Kalian sadar nggak kalau mengelola keuangan sangat penting. Sebenarnya kita juga mulai mengelola keuangan sejak kita punya uang saku. Jika kita tidak bisa mengelola keuangan dengan baik maka kedepannya kita bisa mengalami kesulitan keuangan. Bahkan sebagian masalah keuangan yang aku perhatikan muncul bukan karena besar kecilnya penghasilan tapi karena perencanaan yang salah. Salah satu contohnya ada seseorang yang sukses waktu muda tapi di usia dia yang semakin tua justru kesulitan karena waktu mudanya kurang menabung untuk masa pensiun.
Apalagi jika kita sudah berkeluarga maka kita harus terbuka masalah keuangan. Banyak pasangan juga bercerai karena masalah ekonomi bukan? Dengan keadaan ekonomi yang baik keluarga juga semakin harmonis dan bahagia. Dan sebagai ibu rumah tangga akan ada banyak manfaat jika kita belajar tentang mengelola keuangan keluarga serta tahu setiap detail pemasukan dan pengeluaran keluarga. Siapa tahu suami sudah capek bekerja dan nggak sempat memikirkan perencanaan keuangan secara mendetail.
Dan berikut tips untuk mengelola keuangan untuk ibu rumah tangga berdasarkan beberapa buku yang aku baca seperti dan pengalaman pribadiku.
Saling Terbuka Masalah Keuangan Dengan Pasangan
Sebelum mulai mengelola keuangan tentu suami-istri harus terbuka masalah keuangan. Mulai dari gaji sampai pengeluaran tetap termasuk hutang dan cicilan. Dengan begitu kalian jadi bisa menentukan prioritas apa saja dan tujuan kalian dalam perencanaan keuangan. Jangan sampai pasangan punya hutang tanpa sepengetahuan kita apalagi sampai ada cicilan yang gagal bayar. Salah satu contohnya seperti cicilan kartu kredit. Karena jika kita gagal bayar cicilan hutang maka konsekuensinya kita nggak akan lolos BI Checking jika mau mengajukan hutang di bank. Kita kan nggak tau kedepannya misalkan kita memang perlu hutang di bank atau mau mengambil KPR rumah.
Perencanaan Keuangan
Setelah tahu kondisi keuangan keluarga dan kebutuhan tiap bulan maka kita bisa mulai membuat perencanaan keuangan. Apa saja yang masuk dalam perencanaan keuangan? Tentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek, serta anggaran untuk kebutuhan tiap bulan. Contoh perencanaan dan anggaran keuanganku tiap bulan :
Tujuan Jangka Pendek :
- Beli Mobil
- Dana Darurat
Tujuan Jangka Panjang :
- Mencicil Rumah sampai lunas
- Tabungan pendidikan anak
Anggaran Tiap Bulan :
- Cicilan Rumah
- Listrik
- Internet
- Belanja Bulanan
- Kirim Orang Tua
- Tabungan Mobil
- Investasi (Untuk Pendidikan Anak)
- Uang Jajan Suami
- Uang Jajan Istri
- Mainan Anak
- Dana Darurat
Catat Pengeluaran
Sebenarnya aku nggak setiap saat mencatat pengeluaran tapi kadang aku catat untuk melakukan evaluasi apakah ada pengeluaran yang kurang bijak dan bisa diperbaiki.
Persiapkan Dana Darurat
Dana darurat ini sangat penting kita miliki baik ketika masih single ataupun sudah berkeluarga. Dana darurat sebaiknya ada di tabungan yang mudah kita ambil. Apa gunanya dana darurat? Dana darurat kita persiapkan untuk antisipasi ketika ada musibah yang di luar rencana kita. Seperti sakit, kendaraan rusak, dan di PHK. Dengan adanya dana darurat kita bisa bertahan di saat itu meskipun sedang tidak ada pemasukan.
Sayangnya masih banyak masyarakat kita yang tidak mempersiapkan dana darurat dan ketika terjadi kemungkinan terburuk harus berhutang.
Berapa besarnya dana darurat yang harus kita punya?
1. Lajang (tidak memiliki tanggungan) : 6 kali jumlah pengeluaran bulanan.
2. Menikah (tidak memiliki anak) : 9 kali jumlah pengeluaran bulanan rumah tangga.
3. Menikah (memiliki anak) : 12 kali jumlah pengeluaran bulanan rumah tangga.
Jangan Tunda Membayar Semua Kewajiban (Cicilan dan Hutang)
Segeralah membayar kewajiban seperti hutang, cicilan, dan sekolah anak setiap baru gajian. Dengan menunda membayar kewajiban maka uang kita malah bisa habis duluan dan makin sulit mengatur keuangan. Selain itu juga ada konsekuensi jika kita terlambat membayar tagihan misalnya denda. Dengan kita menunda membayar hutang tidak akan membuat kita kaya tapi justru membuat kita tidak disiplin dalam keuangan. Banyak orang yang tutup lubang gali lubang karena awalnya tidak segera melunasi hutang.
Menabung dan Investasi
Sejak kecil tentu kita sudah diajarkan menabung, biasanya kita menabung dulu jika ingin membeli suatu barang yang mahal. Tapi sebaiknya kita terus membiasakan menabung agar kita selalu punya uang simpanan. Dengan menabung kita juga bisa mencapai tujuan dalam keuangan yang kita rencanakan seperti dana darurat, rumah, mobil, pendidikan anak, dan dana pensiun.
Lalu apa bedanya menabung dengan investasi? Menabung sama saja dengan menyimpan uang yang mudah diambil dalam jangka pendek. Walaupun sebenarnya menabung juga termasuk investasi karena mendapat bunga. Instrumen investasi selain deposito tabungan misalnya properti, emas, saham, dan reksadana. Investasi tersebut biasanya akan terlihat hasilnya dalam jangka panjang walaupun ada resiko nilainya akan turun juga. Maka dari itu untuk investasi jangan pakai dana darurat dan dana lain yang akan dipakai dalam waktu dekat.
Miliki Asuransi
Tentu asuransi sangat penting ya untuk melindungi aset kita dan supaya lebih tenang juga. Dengan asuransi biaya sakit dan kecelakaan dapat tercover. Begitu juga jika ada kematian maka keluarga yang ditinggalkan bisa melanjutkan hidup dengan asuransi sementara. Jika salah satu anggota keluarga bekerja di perusahaan maka itu juga bagus karena biasanya sekeluarga akan mendapat asuransi dari perusahaan.
Miliki Penghasilan Tambahan
Menjadi ibu rumah tangga bukan berarti tidak bisa punya penghasilan. Ada banyak hal yang bisa dilakukan ibu rumah tangga untuk mendapat penghasilan dari rumah, misalnya dengan berjualan online atau menjadi content creator. Mungkin di postingan selanjutnya aku akan share beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah untuk menambah penghasilan. Walaupun hasilnya tidak seberapa dibanding gaji suami tapi di sisi lain kita bisa terus belajar dan semakin berkembang walaupun hanya dari rumah. Sedikit-sedikit kita juga bisa membeli sendiri apa yang kita inginkan. Siapa tau dari yang awalnya iseng-iseng suatu saat bisa diseriusi.
Memang untuk sekarang belum terlihat pentingnya seorang istri punya penghasilan. Tapi kita kan nggak tau misalnya suatu saat tiba-tiba pekerjaan suami nggak bagus. Atau kantor suami bangkrut dan di PHK. Saat suami sedang tidak ada penghasilan maka keuangan keluarga akan terbantu dengan penghasilan istri. Tapi yang lebih penting lagi adalah Seorang Istri Harus Memiliki Perencanaan Keuangan Yang Baik. Karena walaupun seorang suami dan istri bekerja tapi jika keuangan tidak dikelola dengan baik maka aset bisa jadi habis. Minimal minimal sekali kita harus punya dana darurat dan jika belum punya dana darurat tidak ada kata terlambat untuk mulai menabung.
Sekian tips dari aku yang pernah bekerja dan sekarang menjadi ibu rumah tangga. Jika kalian punya tips lainnya tulis di komentar ya. Sampai ketemu di tulisan selanjutnya.